News

Personal Branding di Media Sosial? Begini Kiat-kiatnya

Jakarta, 31 Juli 2021 – Kehidupan di media sosial semakin menarik generasi muda dalam berkreasi dan berekspresi. Saat ini media sosial telah dibanjiri oleh berbagai fitur untuk mengekspresikan diri, dari filter hingga musik dalam story, begitu banyak fitur yang dapat dijelajahi. Bagi mahasiswa komunikasi ini menjadi wadah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interaktif.

Melihat bagaimana perkembangan media sosial saat ini dikalangan anak muda, PERHUMAS Muda Jakarta Raya kembali hadirkan diskusi dengan topik “How to Build Your Personal Branding on Social Media.” Menghadirkan Staff Ahli Mentri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak, Nufransa Wira Sakti, dan Founder Beasiswa 10.000 Safhira Alfarisi.

“Personal branding erat kaitannya dengan jati diri kita. Kita harus tahu terlebih dahulu seperti apa jati diri kita dan bagaimana kepribadian,” ungkap Safhira.

Safhira juga mengajak audiens untuk tidak hanya menjadi diri sendiri, namun jadilah versi terbaik diri kita. Safhira tidak hanya menekankan personal branding, namun diperlukan juga konsistensi perilaku dalam memperjuangkan sesuatu.

“3 kriteria personal branding yang baik, yaitu sukses dengan passion dan talent, mulia dengan menghadirkan powerful benefit, dan meningkatkan trust & respect,” ujar Safhira. Menampilkan sisi terbaik dalam diri kita di media sosial merupakan langkah terbaik dalam personal branding di media sosial.

Hal ini pun dipertegas oleh Nufransa, “siapa anda? Sebelumnya kenali diri apa adanya, memiliki karya yang sesuai dengan passionnya, dan keunikan diri sendiri.”

Cara mengkomunikasikan bagaimana diri kita, karya kita, passion kita, dan keunikan kita bisa dengan cara storytelling di media sosial. Menampilkan visual dan kisah yang genuine di media sosial.

Penulisan konten pun juga perlu diperhatikan, Nufransa menambahkan “penulisan konten di media sosial sebaiknya tulisan jangan terlalu panjang, buat jarak antar paragraf, penggunaan bahasa yang sopan dan santai, kalimat yang runut dan tidak bertele-tele, menggunakan bahasa yang dimengerti secara umum juga penting, tidak menyinggung SARA pada konten kita, perhatikan penggunaan tagar, dan yang terakhir tidak menulis tentang sesuatu yang masih bersifat rahasia seperti hal-hal yang berhubungan dengan kantor atau pekerjaan kita.”

Terlebih untuk mengembangkan audiens atau follower, kita perlu memperhatikan hal-hal apa yang menjadi pertimbangan mereka. Biasanya mereka melihat apakah kita memiliki ciri khas, interaktif, aktif dan konsisten membagikan konten, terkenal akan prestasi dan kontribusi pada bidang terkait, sesuai dengan bidang yang diminati atau dibutuhkannya.

Konsistensi menjadi kunci dalam personal branding di media sosial, selalu update dengan tren saat ini, lakukan ‘riding the wave’ dengan menyampaikan pandangan terkait isu-isu terkini. Tentunya bukan semata-mata ingin lebih terkenal, menyampaikan pandangan harus dilakukan dengan tulus, berbicara baik memberikan pendapat di media sosial. (FA)