News

PERHUMAS Hadiri Astra Corporate Affairs Executive Forum

Jakarta – 12 Februari 2019. PERHUMAS hadir memenuhi undangan Corporate Affairs Executive Forum 2019. Acara yang diselenggarakan oleh Corporate Communications PT Astra International Tbk ini, mengangkat topik “Bincang Inspiratif”. Memenuhi undangan tersebut Agung Laksamana sebagai Ketua Umum BPP PERHUMAS, berbagi mengenai Indonesia Bicara Baik dan perspektif tren PR pada 2019.

Dunia bisnis sudah berubah, pada era kini khalayak akan selalu terhubung dengan gedget, dengan rata-rata orang Indonesia menghabiskan 5,5 jam waktu mereka sehari untuk mengakses informasi melalui mobile phone mereka. Dengan fenomena ini media informasi telah bertransformasi, dengan melihat publik yang terus terhubung dengan gedget mereka maka media pun berubah agar dapat menjangkau audiens mereka. Untungnya Indonesia adalah Negara dengan Media Massa terbanyak di dunia. Indonesia memiliki sekitar 47.000 MEDIA  terbagi media cetak, radio, televisi dan media online. 2.000 media cetak, 674 radio, 523 televisi termasuk local, sisanya media online.

Sementara perang melawan hoaks – fake news terus berlanjut, perkembangan teknologi saat ini sudah sampai pada level yang sangat luar biasa. Belum lama ini teknologi Artificial Intelligence (AI) sudah mampu membuat video Barrack Obama bicara mengenai apapun yang diprogramkan. Belum lagi fenomena fake influencer dan fake followers yang semakin marak demi menarik perhatian khalayak sesungguhnya. Sementara dalam bidang lain sudah dikembangkan robotorial yang mampu membuat berita dan menjadi news anchor. Melihat perkembangan media yang luar biasa, hal ini membuat kita terpapar informasi yang sangat banyak. Kondisi tersebut sangat menyulitkan kita untuk menyampaikan informasi kepada publik, membuat atensi publik berkurang.

Melihat perkembangan yang terjadi tersebut, humas harus mampu melihat kesempatan dalam tantangan di era disrupsi. Humas harus jeli melihat bagaimana dunia bisnis berkembang dan apa yang menjadi atensi CEO atau pimpinan. Humas juga harus mampu memahami audiens mereka. Pola prilaku publik harus diperhatikan agar mampu memahami apa cara yang tepat untuk menyampaikan pesan pada publik. Humas harus mampu menciptakan content digital mereka sendiri. Dengan memahami publiknya, infografis lebih disukai atau bahkan lebih condong pada melihat video adalah salah satu contoh prilaku publik dalam memilih informasi. (FA)