slide warta

Media Cetak Masih Punya Nilai Lebih

BANDUNG, suaramerdeka.com – Praktisi media, Petty S Fatimah menyatakan, bahwa media cetak masih mempunyai kekuatan sekali pun digempur versi digital belakangan ini. Bahkan keduanya dinilai saling melengkapi. Hal tersebut dikatakan pemimpin majalah wanita terkemuka itu, di sela-sela kegiatan #PR Engagement yang digelar Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) BPC Bandung, Kamis (3/9) kemarin.

“Print belum mati, karena itu pengelolanya harus punya sinergi, terutama dengan kanal media, seperti digital yang jadi kekuatan baru mengingat berperan sebagai penguat dalam berkomunikasi dengan audiens yang lebih luas,” katanya.

Dia mencontohkan perkembangan yang dialami media yang digawanginya. Edisi cetak hanya bisa menjangkau sekitar 165 ribu pembaca secara mingguan sementara versi digital dengan pengembangan konten bisa meraup 8,5 juta audience.

Edisi cetak tetap dipertahankan terutama akan keunggulan tulisan mendalamnya. Selain itu, dia menilai serbuan digital belum menggoyahkan media yang mengulas gaya hidup. Secara paralel, pihaknya pun terus berupaya memvariasikan menu sajiannya termasuk dalam menggarap komunitas yang dinilai berkembang pesat di era digital terutama lewat sentuhan sosial media.

Pendekatan itu, imbuhnya, mesti diimbangi pula dengan pemahaman karakteristik audiens yang tepat. Salah satunya, kata Petty, perlakuan audiens yang menuntut keintiman. Kondisi ini harus diperhatikan.

“Di antaranya kemampuan memilah konten mesti masuk ke mana. Sekarang ini tak bisa lagi menu satu diperlakukan sama untuk semua seperti dulu karena mereka semua ingin diperlakukan individual,” jelasnya.

(Setiady Dwi/CN39/SM Network)