News Opini

Humas Harus Lebih Adaptif di Era Ketidakpastian

Willy Bachtiar, Dosen Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB &

Ketua Bidang Pengembangan Keanggotaan dan Perhumas Muda BPP Perhumas

Beberapa hari lagi genap satu bulan kita menjalani aktifitas pada 2023. Kita telah berada dalam situasi ancaman resesi global yang makin nyata dari dampak memanasnya geopolitik Rusia-Ukraina. Tentu kita harus percaya dan tetap optimis bahwa kita memiliki resiliensi dan bahkan dapat melesat melampaui pencapaian tahun sebelumnya yang cukup sulit akibat pandemi covid-19 dan tentunya menghadapi resesi global saat ini, dimana Indonesia diakui oleh global leaders menjadi negara yang paling tepat dan cepat dalam mengatasi pandemi covid-19 dan berhasil menjaga stabilitas ekonomi.

Terlepas dari hal yang sedang terjadi di dunia, fungsi dan dampak dari Humas tetaplah sama. Saat krisis, kepercayaan menjadi lebih penting dari sebelumnya dan tentu sudah merupakan tugas utama Humas untuk membentuk kepercayaan tersebut.

Humas dapat membentuk reputasi perusahaan yang lebih baik di saat krisis. Salah satunya, dengan cara menyampaikan informasi kepada khalayak tentang aktivitas, kemajuan, dan empati dari organisasinya. Selain untuk mempertahankan reputasi, peran Humas juga berdampak terhadap keuntungan jangka panjang perusahaan.

Beberapa tahun terakhir memang revolusioner untuk bidang kehumasan. Sektor Kehumasan terus-menerus ditantang oleh berbagai gejolak, hadirnya teknologi baru, lanskap media yang berubah, munculnya platform sosial baru dan cara menggunakannya yang selalu berubah, belum lagi adopsi kecerdasan buatan yang semakin meluas, serta permintaan berbasis data untuk model metrik baru telah mendorong humas ke area fokus baru.

Rencana dan cara kerja humas harus memasukkan beberapa tren paling menonjol yang telah teridentifikasi saat kita mempersiapkan diri untuk menyambut tahun 2023 dan terus tumbuh dalam menghadapi perubahan besar dalam industri secara luas pada era BANI (Brittle/rapuh, Anxiety/keadaan yang mengkhawatirkan, N/Non-linear, dan I/Incomprehensible) yang muncul setelah VUCA.

Dunia bisnis banyak yang roboh akibat kesulitan menghadapi kondisi ini. Kita semakin yakin bahwa tahun ini dan tahun-tahun ke depan tidak dapat diprediksi. Ini akan penuh dengan misteri dan kita tentu akan terus diliputi pertanyaan tentang perubahan seperti apalagi yang akan muncul. Hal ini menuntut setiap Humas untuk mempertajam keterampilan lebih dari sebelumnya, lebih gesit, lebih banyak mendengarkan audiens, dan lebih banyak kreatifitas.

Kepemimpinan kolaboratif (collaborative leadership) merupakan kunci penting yang harus dimiliki oleh seorang Humas dalam menyikapi kondisi BANI agar mampu beradaptasi dan lebih agile serta mampu melakukan terobosan serta inovasi baru. Dalam mengembangkan optimisme profesi humas di tahun 2023, keterampilan teratas yang dibutuhkan untuk berhasil di tahun 2023 adalah kecerdasan buatan yang melampaui SEO dan membuka pintu kepada narasi berbasis data dan pembuatan konten yang powerfull.

Meskipun pada penerapaannya akan menjadi hibryd diantara manusia dan mesin saat AI memasuki siklus hidup proses komunikasi.

Kesuksesan PR pun akan bergantung pada keterlibatan audiens secara khusus. Kita telah melihat kembalinya pengalaman sebagai cara untuk mendorong promosi word of mouth, tetapi dirancang ulang untuk lebih adaptif di era digital dan penuh ketidakpastian ini. Juga yang tidak kalah penting prediksi bahwa tahun 2023 akan terjadi peningkatan keterlibatan komunitas influencer dan penempatan perolehan target yang sangat spesifik.

Media Sosial

Tantangan PR terbesar adalah menjangkau audiens secara efektif melalui media sosial.

Social media is dead. Long live social media!, mungkin sedikit dramatis, tetapi tidak diragukan lagi bahwa era media sosial yang didominasi oleh Facebook, Instagram, dan Twitter sudah lama berlalu. Facebook masih memiliki miliaran pengguna, tetapi tidak ada yang benar-benar suka menggunakannya.

Media digital dan pembuatan konten juga menjadi pusat perhatian di tahun ini dengan perubahan audiens yang signifikan dengan penekanan lebih besar pada Gen Z melanjutkan tren tahun sebelumnya, seiring dengan pergeseran ke konten otentik dibandingkan dengan konten yang diproduksi secara berlebihan. Di sinilah strategi penggunaan media berbayar akan menjadi semakin penting. Profesional Humas pun dituntut untuk mampu menjadi copywriter yang handal untuk untuk mengembangkan narasi pada konten yang akan disalurkan melalui media terintegrasi berbayar dan berdurasi panjang bahkan melalui omnichannel.

Dunia Kehumasan berubah dengan cepat, dan sekarang adalah waktu untuk tetap selaras dengan apa yang terjadi. Makin kita dapat beradaptasi, semakin baik untuk kita maupun perusahaan/instansi tempat kita bekerja yang dapat membantu meningkatkan brand equity.

Last but not least, keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam dunia kehumasan di tahun 2023 ini ialah menjadi “Jack of All Trades”, menjadi seorang profesional Humas yang memiliki pengalaman luas dan kemampuan yang kompleks akan memiliki lebih banyak peluang daripada profesional Humas yang memiliki spesialisasi dalam satu bidang tertentu saja.

Yakinkan tahun 2023 menjadi milik kita.