BANDUNG — Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) memilih Bandung sebagai lokasi digelarnya Konvensi Nasional Humas 2016 di Bandung, yang rencananya diadakan pada September.
Konvensi tersebut ditargetkan dihadiri oleh 400 orang partisipan dari anggota Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS), yang terdiri dari akademisi, praktisi kehumasan dan komunikasi, baik dari swasta, pemerintah, maupun BUMN. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Konvensi Nasional Humas (KNH) kali ini tidak hanya menghadirkan narasumber dari dalam negeri, tapi juga narasumber internasional. Hal ini mengingat PERHUMAS tercatat sebagai anggota Global Alliance.
Ketua PERHUMAS Badan Perwakilan Cabang (BPC) Bandung N. Nurlaela Arif mengatakan Kota Kembang dipilih sebagai tuan rumah KNH tahun ini karena mempunyai nilai historis setelah beberapa tahun terakhir, KNH selalu digelar di Jakarta. “Bandung merupakan tempat pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA). Selain itu, Kode Etik Kehumasan Indonesia (KEKI) dirumuskan di Bandung dalam KNH pada akhir 1993,” ujarnya di sela-sela kunjungan PERHUMAS BPC Bandung ke kantor Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat, Selasa (16/2/2016).
Ibukota Jawa Barat ini juga menjadi domisili bagi banyak perusahaan termasuk BUMN strategis dan memiliki lebih dari tujuh kampus yang membawahi Fakultas Ilmu Komunikasi.
Ketua Umum PERHUMAS Agung Laksamana menuturkan KNH bertujuan menjadi forum sinergi, brainstorming tren terkini dan tantangan public relations (PR) serta media. Selain itu, diharapkan dapat mempersiapkan industri untuk shifting di berbagai bidang, mendapatkan insight pemikiran dari para pakar PR dengan kepemimpinan dan komunikasi.
Yang terpenting, lanjutnya, PERHUMAS akan turut mendukung dan mensosialisasikan kinerja dan program pemerintah.
Dalam kunjungannya, PERHUMAS BPC Bandung turut memperkenalkan PERHUMAS Muda yang beranggotakan para PR muda dari berbagai universitas di Bandung dan Priangan Timur. PERHUMAS Muda, yang baru dilantik pada 16 Januari 2016, juga bakal menggelar seminar berjudul Revolution Virtual of PR, Yesterday vs Present pada 26 Februari 2016.
