News

Diskusi Buku PR: Best Practise Humas Bisnis dan Pemerintah

Jakarta, 27 Maret 2021 – Prenada Media bersama dengan Rachmat Kriyantono, Ph.D dari Universitas Brawijaya mengadakan webinar dalam rangka peluncuran dan bedah buku terbarunya, yaitu ‘Best Practice Humas (Public Relations) Bisnis dan Pemerintah’.

Webinar ini juga dihadiri oleh akademisi lain yaitu Prof. Dr. Burhan Bungin, M.Si., Ph.D – Guru Besar FIKOM Universitas Ciputra Surabaya dan dihadiri oleh Wakil Ketua Umum I PERHUMAS – Heri Rakhmadi.

Syafruddin Azhar, Prenada Media Grup

Diskusi diawali dengan penjelasan Rachmat Kriyantono mengenai tujuan dibuatnya buku ‘Best Practice Humas (Public Relations) Bisnis dan Pemerintah’. Beliau mencurahkan kepeduliannya terhadap praktisi Public Relations dengan membantu memperjelas kondisi dan kedudukan PR itu seperti apa, karena menurutnya hal tersebut masih belum terlalu jelas.

Rachmat Kriyantono, Ph.D, penulis buku Best Practise Humas Bisnis dan Pemerintah

“Saya menulis buku ini dengan harapan bahwa humas, PR, manajemen komunikasi sebenarnya merupakan satu hal yang sama, hanya berbeda jenis organisasinya” imbuhnya pada webinar yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2021.

Penegasan mengenai isi buku ini dilanjutkan oleh Prof. Dr. Burhan Bungin, M.Si., Ph.D – Guru Besar FIKOM Universitas Ciputra Surabaya. Beliau menambahkan sekaligus memberikan kritik membangun terhadap buku tersebut dengan gagasan konstruktivis terkait dengan konstruksi sosial public relations.

Prof. Dr. Burhan Bungin, Guru Besar FIKOM Universitas Ciputra Surabaya

“Humas (yang lama) hanya berperan sebagai corong pada suatu lembaga. Peran corong tersebut dinilai tidak mampu untuk melayani masyarakat yang semakin kompleks dan digitalis” tegasnya.

Beliau juga menyampaikan bagaimana seorang PR membangun konstruksi sosial pada terhadap pencitraan institusi berdasarkan pada realitas yang ada. Hal tersebut memungkinkan terwujudnya realita institusi tersebut.

Heri Rakhmadi, Wakil Ketua Umum I PERHUMAS

Diskusi berlanjut dengan penyampaian dari Heri Rakhmadi selaku Wakil Ketua Umum I PERHUMAS mengenai praktik kehumasan di ranah pemerintahan. Menurut beliau, kondisi lingkungan strategis kehumasan sangatlah berbeda dari masa dulu dengan masa kini.

“Perubahan industri dari mulai tumbuhnya media massa sampai dengan media online dan media sosial yang semakin dominan menuntut PR untuk mulai melakukan digitalisasi PR” imbuhnya. Maka dari itu, kemampuan beradaptasi para praktisi PR menjadi kunci utama untuk dapat bertahan menghadapi perubahan dan perkembangan zaman.