News

PR Pasca “Game Changer” Vaksinasi Covid-19

Jakarta, 5 Maret 2021 – The Iconomics sebagai media yang bergerak di bidang ekonomi dan bisnis mengadakan webinar dengan tema ‘PR Outlook 2021’. Pembahasan pada Webinar ini berkaitan dengan dunia kehumasan / Public Relations (PR) Indonesia yang tengah berjuang di era pandemi Covid – 19.

Saat ini, vaksinasi Covid – 19 sudah mulai berjalan di Indonesia. Vaksinasi ini diyakini sebagai pendobrak atau ‘game changer’ karena akan menimbulkan gejolak baru dalam dunia profesional, termasuk pada dunia ekonomi, bisnis maupun PR. Berbagai industri yang telah berhadapan dengan pandemi di tahun 2020.

Webinar ini dihadiri oleh Dante Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia sebagai keynote speaker. Acara ini juga dihadiri oleh pembicara – pembicara mulai dari Boy Kelana Soebroto – Wakil Ketua Umum III BPP PERHUMAS dan Head of Corporate Communications Astra, Nila Marita – Head of Corporate Affairs GOJEK dan pembicara profesional lainnya yang bergerak di berbagai sektor industri.

“Pandemi Covid – 19 telah mempengaruhi proses kerja dan menuntut untuk melakukan perubahan kerja yang adaptif” Ujar Founder dan CEO Iconomics, Bram S. Putro mengawali diskusi webinar yang dilaksanakan pada 5 Maret 2021. Ini menandakan bahwa adanya vaksinasi merupakan sebuah kesempatan yang dimiliki oleh para pelaku profesional, tak terkecuali praktisi PR di Indonesia.

Bram juga menegaskan bahwa, vaksinasi yang baru berjalan selama 15 bulan ini, berdasarkan pada perencanaan Kementerian Kesehatan merupakan titik awal perubahan yang akan dialami berbagai industri dan bisnis yang ada di Indonesia. Bagi dunia kehumasan, hal ini merupakan sebuah kesempatan untuk dapat memulai.

Dante Saksono Harbuwono selaku Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia turut memaparkan mengenai konten seperti apa yang harus diformulasikan oleh praktisi PR untuk penyampaian pesan kepada publik. Dante Saksono Harbuwono membagikan strategi pengendalian Covid – 19 oleh Kementrian Kesehatan dan peran public relations, termasuk pada sosialiasi mengenai vaksinasi.

“Bahasa PR yang kita gunakan untuk vaksinasi bukan lagi program vaksinasi, melainkan gerakan vaksinasi” paparnya dalam penjelasan salah satu peran public relations di Kementrian Kesehatan.

“Gerakan vaksinasi tersebut mencerminkan bahwa vaksinasi ini bukan tanggung jawab eksklusif dari pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai suatu gerakan nasional yang melibatkan masyarakat dan pemerintah” tegasnya.

Boy Kelana Soebroto selaku Wakil Ketua Umum III BPP Perhumas menyampakaikan beberapa hal terkait dengan profesi PR adaptasi kebiasaan baru ‘New Normal’ seperti kebiasaan baru, cara berinteraksi daring dan kebijakan – kebijakan baru menyikapi pandemi Covid – 19 yang berlangsung.

“Sebagai humas, kita harus juga terus mengikut perubahan dan trend yang sedang berkembang. Satu hal yang pasti selama pandemi ini adalah semua serba digital.” papar Boy Kelana Soebroto yang juga menjabat sebagai Head of Corporate Communication Astra.

Beliau juga menegaskan agar humas secara profesional dapat adopt yang berarti mengharuskan humas untuk dapat mengadopsi perubahan inovasi teknologi seperti pemanfaatan media sosial secara maksimal. Kemudian, PR harus dapat adapt, diartikan sebagai keadaan yang berubah sehingga harus beradaptasi, dalam hal ini praktisi kehumasan dapat menyesuaikan dengan hal atau cara – cara baru atas apa yang sudah kita adopsi di masa pandemi ini. Yang terakhir Adept, yang berarti terampil dalam suatu hal, berkaitan dengan penguasaan perkembangan mengikuti kondisi di era perubahan pesat ini.