News

Public Relations dan Creativeprenuership Masa Kini Dalam ASEAN SPOT Edisi Ke-2

Jakarta – Selasa, 23 Oktober 2018, ASEAN PR Network bersama LSPR ASEAN Creativepreneurship Studies menyelenggarakan ASEAN SPOT yang bertempat di Prof Djajusman Auditorim & Performance Hall London School of Public Reltions. Mengusung tema “Public Relations And Creativepreneurship Now”, dalam acara ini PERHUMAS menghadiri undangan sebagai pembicara yang diwakili oleh Agung Laksamana, IAPR Ketua Umum BPP PERHUMAS dan Hermawan Kertajaya Dewan Penasihat BPP PERHUMAS. Turut hadir pula sebagai pembicara Nina Hidayat sebagai Head of Communication Museum MACAN.

Dengan kemajuan perkembangan teknologi yang pesat kita telah sampai pada Era Industri 4.0. Namun kemajuan teknologi ini membawa pergerakan arus informasi yang sangat massif sehingga tak jarang membuat pesan yang ingin kita informasikan menjadi kurang diterima dengan baik. Hal ini membuat pekerjaan praktisi humas pada era ini menjadi semakin kompleks. Media pada era ini juga berubah, artikel pada masa kini banyak dibuat oleh robotorial atau artificial intelligence. Kondisi ini membuat Era tersebut biasa disebut sebagai Era Disrupsi, namun demikian kita tidak boleh menutup mata akan perkembangan teknologi.

Bagaimana membuat orang lain merekomendasikan anda atau brand perusahaan anda adalah tantangan yang kita hadapi pada Era ini. Mulai membisakan diri untuk berpikir tidak hanya “Out of The Box” harus berpikir “There is No Box”. Sebagai praktisi humas yang memiliki tanggung jawab besar dan seringkali dihadapkan dengan masalah yang beragam, diharapkan untuk lebih jeli dalam melihat peluang dengan kreatif dalam menyampaikan pesannya.

Untuk itu humas yang baik harus dapat menjadi storyteller, bukan hanya sekedar membuat release. Praktisi humas harus mempu membangun cerita yang menginspirasi masyarakat dan kemudian memberdayakan diri untuk turut serta berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya itu fungsi humas sebagai problem solver juga diperlukan pada era kekinian. Memecahkan masalah external maupun internal harus lebih kreatif lagi, kemukakan ide-ide kreatif yang mampu menonjol sehingga menarik perhatian publik.

Pada Era yang serba Digital ini kita sebagai praktisi humas harus memperhatikan konten yang akan kita komunikasikan. Pada era kekinian humas harus mampu menjadi produser juga publisher pada saat bersamaan. Memproduksi konten apa yang akan kita informasikan kepada publik dan melalui media apa kita mengkomunikasikannya adalah sebuah keharusan bagi Humas Era 4.0. Teruslah membaca tren yang sedang populer dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan aktifitasnya adalah kunci sukses dalam menjalankan tugasnya bagi praktisi humas pada era kini.

Pada acara ini juga Agung Laksamana, IAPR mengajak hadirin mencari tahu lebih lanjut bagaimana menjadi Humas 4.0 untuk pada Konvensi Nasional Humas 2018 “Humas 4.0 Tantangan Kebangsaan dan Reputasi Indonesia” di XXI Ballroom Djakarta Theater, 10 – 11 Desember 2018. (FA)