News

PR Trends & Outlook 2021

Jakarta, 12 Januari 2021 – Perubahan yang terus terjadi dan era yang berganti membuat dunia kehumasan harus tetap dapat beradaptasi. Hal itulah yang menjadikan tujuan utama diadakannya acara Webinar ‘PR Trends & Outlook 2021’, membahas mengenai tren pada dunia kehumasan dan proyeksi kedepannya di tahun 2021.

Webinar ‘PR Trends & Outlook 2021’ ini dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran buku Adapt or Die yang ditulis oleh Agung Laksamana, Ketua Umum PERHUMAS Indonesia sekaligus menjadi moderator pada Webinar, disiarkan secara langsung melalui youtube pada tanggal 12 Januari 2021. Webinar ini juga dihadiri pembicara – pembicara hebat untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapatnya dengan topik yang beragam.

“Dengan semua perubahan yang kita alami, di tahun 2020 kita melihat bagaimana peran fungsi strategis pr di tahun 2021 akan seperti apa” ujar Agung Laksamana sebagai pembukaan diskusi pada Webinar ini. Agung Laksamana juga menjelaskan bahwa PR pada tahun 2021 ini bukan hanya media relations saja, terdapat pula lanskap dan tantangan yang baru bagi PR di tahun 2021 ini.

Diskusi pertama dibuka dengan pertanyaan ‘bagaimana perusahaan dapat bertahan pada tahun 2020 yang penuh dengan tantangan?’. Kristy Nelman sebagai Head of Communication Unilever Indonesia memaparkan bagaimana Unilever dapat bertahan di era penuh tantangan ini. Kristy menjelaskan, selama tahun 2020, bisnis melakukan simplifying goals, hanya memiliki tiga tujuan utama yaitu keselamatan dan kesehatan karyawan, ketersediaan produk untuk konsumen, kontribusi kepada Indonesia.

Anita Bernardus – Deputy Director Corporate Affairs April Group menambahkan transparansi sangatlah penting baik kepada stakeholders internal dan eksternal sebagai bentuk respon dari perusahaan dalam menghadapi krisis di tahun 2020 dan perusahaan harus mampu bergerak cepat untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat juga.

Corporate Affairs Citibank Indonesia – Puni A. Anjungsari memaparkan cara beradaptasi dengan menerapkan digitisasi sehingga bank dapat melayani nasabah dengan sarana digital dan kegiatan karyawan dapat dilakukan dengan cepat dan seamless.

Trend yang muncul pada tahun 2020 dan mungkin akan memberikan dampak pada tahun 2021, sebagaimana dijelaskan oleh Chaterine Siswoyo – Head of Communications ByteDance Indonesia, memaparkan bahwa digital experience berubah menjadi human experience. Bagaimana orang – orang melakukan kegiatannya secara daring menjadi tolak ukur utama. Di sisi lain, brand juga sudah harus mulai menempatkan dirinya secara daring dan mengembangkan personalisasi bagi konsumen – konsumennya. Kemudian, value based spending menjadi penting karena banyak orang mengeluarkan uang berdasarkan pada value tertentu.

Nuraini Razak – VP of Corporate Communication Tokopedia menyikapi tahun 2020 dengan mempersiapkan pada keadaan transformasi digital yang terjadi begitu cepat, dan tokopedia terus berkomitmen untuk mendukung konsumen dan masyarakat Indonesia dalam menghadapi perubahan tersebut.