slide warta

PERHUMAS Bandung Gelorakan Sinergi Pentahelix ABCGM dalam acara seminar PR Engagement

BANDUNG—Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) Badan Pengurus Cabang Bandung Jawa Barat menggelorakan semangat kolaborasi dan sinergi pentahelix ABCGM (Academician-Business-Community-Government-Media) dalam acara seminar PR Engagement, Kamis (3/9/2015). Nurlaela Arief, Ketua PERHUMAS BPC Bandung, mengatakan seminar tersebut akan menyinergikan sekaligus berbagi pengetahuan praktik public relations pada sektor badan usaha milik negara (BUMN), swasta, pemerintah daerah, akademisi, dan media massa.

PERHUMAS Bandung Gelorakan Sinergi Pentahelix ABCGM 2

Dia menjelaskan sinergi pentahelix atau lima kekuatan tersebut relatif baru dan pertama kali diselenggarakan di Jawa Barat sebagai bentuk sinergi antarelemen dan stakeholder dalam menjawab tantangan zaman. “Pentahelix semakin penting saat ini, karena sinergi, aliansi, dan perluasan jejaring adalah solusi utama menghadapi tantangan riil di masyarakat Indonesia umumnya dan Jabar khususnya,” katanya, Kamis (3/9/2015).

PERHUMAS Bandung Gelorakan Sinergi Pentahelix ABCGM 4

Hadir dalam acara seminar itu yaitu Vice President Corporate Communication XL Axiata Turina Farouk, Chief Editor Femina Petty S. Fatimah, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Jabar Hadi Purnama, dan Kabiro Humas, Protokoler dan Umum Pemprov Jabar Ruddy Gandakusumah.

PERHUMAS Bandung Gelorakan Sinergi Pentahelix ABCGM 3

Menurut Nurlaela atau yang akrab disapa Lala, sinergi lima sektor tersebut, terutama dalam bidang public relations, juga ditandai adanya deklarasi dan komitmen di antara para pemangku kepentingan. Salah satu sinergi pentahelix yang dideklarasikan setelah seminar tersebut yakni dukungan terhadap penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang akan diselenggarakan di Jawa Barat pada tahun depan. Selain kegiatan berbentuk deklarasi dan diskusi tadi, kegiatan ini juga ditandai perilisan laman PERHUMAS Bandung yakni www.PERHUMASbandung.or.id sebagai penanda eksistensi kepengurusan baru di bawah  Nurlaela Arief.