News

Menjaga Narasi, Membangun Relasi: Seni Merangkul Media dengan Etika

Di tengah derasnya arus informasi dan digital, kepercayaan menjadi komoditas yang semakin mahal. Dalam dunia Public Relations (PR), hubungan yang kuat dan jujur dengan media tak lagi bisa dianggap sebagai bonus beliau merupakan fondasi dari kredibilitas, citra, dan reputasi yang berkelanjutan.

Pada tanggal 19 April 2025, Perhumas berkolaborasi dengan 2N PR Navigation menghadirkan sesi Instagram Live bertema “Media Engagement Strategy” bersama narasumber ahli Emilya Setyaningtyas, M.I.Kom, MIPR. Beliau adalah Dosen dan Kepala Departemen Komunikasi Reputasi di LSPR Institute of Communication and Business, sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pelatihan Kehumasan Perhumas

Diskusi ini mengupas tuntas bagaimana menjalin relasi yang sehat dan strategis dengan media. Emilya menegaskan bahwa keterlibatan media bukan soal “viral” semata, melainkan tentang kepercayaan dan konsistensi. “Engagement itu bukan cuma soal banyaknya tayangan, tapi bagaimana konten kita dimaknai, direspons, dan dipercaya,” ujarnya.

Pengalaman Emilya menangani berbagai klien dari sektor korporasi, pemerintahan, hingga CSR memperkuat pandangannya. Beliau menekankan pentingnya memahami nilai yang dibawa oleh media dan tidak menyamaratakan semua kanal komunikasi. “Ada media yang cocok untuk membangun awareness, ada yang kuat di narasi isu publik. Kalau salah pilih media, narasi kita bisa kabur,” tambahnya.

Beliau juga mengingatkan pentingnya membangun relasi dengan jurnalis bukan hanya saat butuh, tetapi secara berkelanjutan. Salah satu pengalaman yang dibagikan adalah saat ia harus meyakinkan media untuk mengangkat topik CSR yang tidak begitu populer. “Saya hubungi jurnalis bukan cuma kirim rilis, tapi saya ajak diskusi kenapa topik ini penting untuk masyarakat. Di situlah trust dibangun,” katanya.

Sesi ini sejalan dengan semangat kampanye #IndonesiaBicaraBaik dari Perhumas, yang mendorong para praktisi komunikasi untuk membangun narasi yang sehat, penuh empati, dan membangun kepercayaan publik. Dalam membentuk relasi dengan media, bukan sekadar soal jumlah eksposur, tapi bagaimana kita hadir sebagai mitra strategis yang membawa nilai dan kebaikan bersama.