Jarang terlihat, tapi dampaknya terasa, itulah deskripsi yang paling pas untuk menggambarkan kerja Government Relations (GovRel) dalam dunia komunikasi. Dalam sesi Instagram Live Perhumas yang berkolaborasi dengan 2N PR Navigation bertajuk “Gak Viral Tapi Vital: Kerja Government Relations & PR yang Jarang Kamu Lihat!”, Adeline Hindarto, Vice President Government Relations & Corporate Affairs Halodoc sekaligus pengurus Bidang Pelatihan Kehumasan Perhumas, membongkar sisi tersembunyi dari profesi yang tak banyak disorot tapi sangat menentukan arah dan reputasi sebuah organisasi.
Pada Sabtu, 3 Mei 2025, Adeline membagikan kisah dan refleksi yang memukau dari dunia marketing hingga kini menjadi ujung tombak komunikasi strategis antara perusahaan dan regulator. Ia menjelaskan bahwa PR dan GovRel berada di bawah payung besar corporate affairs, dengan PR berfokus pada media dan persepsi publik, sedangkan GovRel menjalin hubungan strategis dengan pemangku kebijakan dari kementerian hingga organisasi profesi melalui advokasi dan komunikasi kebijakan.
Pandemi COVID-19 menjadi titik balik penting dalam perannya. Saat krisis melanda, Halodoc menjadi salah satu aktor penting dalam kolaborasi lintas sektor bersama pemerintah. “Kami bantu pemerintah dengan data, telemedicine, dan vaksinasi, terutama untuk kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia,” ujarnya. Dari sinilah terlihat, bahwa kerja-kerja strategis ini membutuhkan ketekunan, data yang kuat, dan komunikasi yang empatik.
Adeline juga mengungkap pentingnya update meeting, impact report, serta pendekatan regulasi adaptif seperti regulatory sandbox agar inovasi seperti AI di bidang kesehatan tetap bisa berjalan tanpa menabrak aturan. Semua itu dijalankan dalam senyap, tanpa perlu viral, tapi justru sangat vital untuk reputasi dan keberlanjutan perusahaan.
Diskusi ini menegaskan bahwa menjaga hubungan, membangun kepercayaan, dan merawat reputasi adalah tugas utama praktisi PR dan GovRel. Sesuai semangat kampanye #IndonesiaBicaraBaik dari Perhumas, inilah saatnya kita terus mengedepankan komunikasi yang etis, kolaboratif, dan berdampak bagi masyarakat luas.