News

Dari Bandung Menuju KNH20: Adaptasi Industri Perhotelan Di Jawa Barat

Bandung, 28 Oktober 2020 – Rangkaian acara Webinar ‘Dari Bandung Menuju KNH20’ bagian 3 ini tergolong istimewa selain digelar bertepatan dengan peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2020, webinar juga digelar dalam dua sesi tema.

Usai dilaksanakannya Webinar pada sore hari yang mengangkat tema: Digital City Branding pada pukul 15.30 WIB, acara webinar dari Bandung Menuju KNH20 kembali digelar pada malam hari dimulai pukul 19.00 WIB.

Pada sesi malam ini acara digelar dalam bentuk Live Instagram dengan mengangkat tema Survival Of Hospitality Industry In West Java menghadirkan narasumber Dina Novia Faisal From InterContinental Bandung – Dago Pakar, dengan moderator Vanjou Hannes dari Radio Announcer K-Lite FM Bandung yang juga Pengurus Perhumas BPC Bandung.

Bergabung dalam acara live instagram ini dan memberikan like, comment dan pertanyaan melalui instagram diantaranya Perhumas Muda dari berbagai daerah, Perhumas BPC Bandung, BPP Perhumas dan followers InterContinental serta lainnya.

Marketing Communication Manajer Dina Novia Faisal From InterContinental Bandung, Dago Pakar, menyampaikan kondisi pariwisata yang dapat bertahan di masa pandemi Covid-19.

Dina, yang merupakan Alumni Fikom Unisba Bandung yang berkarya di hotel InterContinental Dago Pakar mengungkapkan masa sulitnya saat di awal diberlakukannya PSBB.

“Pada awal pemberlakuan PSBB, bulan Maret – April kondisi tersebut sangat dirasakan oleh dunia perhotelan, pariwisata maupun bisnis lainnya, disaat semua orang harus stay at home, membuat kami bingung harus bagaimana,” ungkapnya.

Dina yang telah berkecimpung di dunia perhotelan sejak tahun 2011, menambahkan tidak mudah meyakinkan tamu untuk menginap, meskipun kita sudah menerapkan protokol kesehatan.

“Meskipun kami sudah mulai bergerak dan bangkit pada bulan Juni, namun meyakinkan orang untuk menginap kembali di hotel tidaklah mudah, walaupun protokol kesehatan telah kami terapkan,” terangnya.

Dikonfirmasi oleh moderator Vanjou Hannes, terkait aturan yang ditetapkan WHO terkait kesiapsiagaan dan penerapan protokol kesehatan yang telah lakukan, Dina mengungkapkan bahwa sebenarnya sejak bulan Februari 2020 kami sudah melakukannya.

“Kita sudah melakukan pengecekkan suhu khusus untuk semua karyawan, melakukan penyemprotan chemical, handsanitizer disetiap sudut dan lantai kamar dan melakukan pemisahan jarak, terutama di front office,”.

“Untuk ruang makan kita sajikan menu yang disesuaikan dengan situasi adaptasi kebiasaan baru seperti sajian sarapan pagi dibagi dalam 2 sesi. Semua karyawan dilengkapi dengan masker dan faceshield serta menghindari pembayaran secara cashless. Dan itu semua sudah dilakukan melalui kontrol internal kami maupun pemantauan dari pihak Pemerintah / Gugus Tugas Covid-19,” tambahnya.

InterContinental yang juga mewakili gambaran mengenai kondisi perhotelan saat ini, dan terkait banyaknya pertanyaan dari customer tentang penerapan protokol kesehatan di hotel, Dina menjelaskan bahwa selain memberikan sosialisasi langsung maupun melalui selebaran, kita juga membuat video visual pendek pada sudut area yang strategis dan di kamar-kamar.

“Semua kita komunikasikan kepada customer baik melalui media digital maupun media social lainnya termasuk media online,”ujarnya.

“Upaya-upaya tersebut di atas juga dilakukan oleh hotel lainnya, selain juga arahan dari PHRI tentang bagaimana strategi untuk menaikkan kembali tingkat hunian hotel, diantaranya bisa melalui great sale serta menaikkan promosi tentang kota Bandung itu sendiri, sehingga survival tersebut membuat kami dapat bertahan di masa pandemi Covid-19,” tegasnya.

“Kami terus membangun kepercayaan dan meyakinkan kembali kepada customer, dengan melakukan penyebaran informasi baik melalui media social, rilis dan media. Kita juga banyak melakukan perubahan ke dalam seperti di kamar, penyajian menu, penerimaan tamu, penerapan 3 M dan protokol kesehatan yang disertai sticker sticker termasuk penyiapan hedging kit secara gratis untuk tamu,”tambahnya.

Dibagian akhir Dina mengharapkan pada akhir tahun ini, dunia usaha akan bangkit kembali.

“Semoga di akhir tahun 2020 ini dunia perhotelan dan pariwisata akan bangkit dan normal kembali. Hal ini tentunya diperlukan kerjasama dari seluruh pihak untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. Sumber: beritainspiratif.com