News

APRN Berikan Agung Laksamana Gelar Honorary Fellow Accredited Public Relations

Jakarta, 23 Januari 2020 – Dalam gelaran ASEAN SPOT yang ke 7th dengan tema Mapping Public Relations Capabilities in ASEAN Perspectives: Towards a Global Framework. Acara yang prakarsai ASEAN PR Network (APRN) dilaksanakan di LSPR Jakarta ini juga dilaksanakan pemberian gelar penghormatan Honorary Fellow Accredited Public Relations Practitioner (Hon. FAPR) kepada Agung Laksamana, Ketua Umum PERHUMAS.

Penghargaan ini merupakan level tertinggi dari Akreditasi APRN yang mana penerimanya dipilih oleh Board Members dengan melihat pengalaman dan kontribusi Ketua Umum PERHUMAS dan di dunia PR. Dalam prosesi penghargaan tersebut Agung menyampaikan pidato inspiratif dihadapan hadirin.

Dalam pidatonya Agung menyampaikan, “jika Anda bertanya kepada saya siapa yang paling menginspirasi saya, saya akan mengatakan ayah saya. Karena dia bekerja di bidang yang sama, Humas di Aceh.”

Seperti anak Indonesia lainnya, Agung bermimpi untuk menjadi seorang Pilot. Sayang tidak mendapat restu ibu-nya. Namun Agung merasa beruntung, jika tidak, dia tidak akan seperti sekarang. “Pelajaran pertama untuk seluruh mahasiswa. Dengarkan ibu Anda!” ungkap Agung.

Dunia telah berubah drastik, teknologi seperti Artificial Intelligence. Misalnya, di Swiss sebuah robot bernama Toby, mampu membuat berita dalam waktu hanya 5 menit. Tidak hanya dalam bahasa Inggris, juga dalam bahasa Francis dan Jerman. AI saat ini digunakan dalam berbagai bidang, seperti Kesehatan, Keuangan, dan Travel.

Bahkan di Jepang, sebuah agensi periklanan memperkerjakan AI sebagai Direktur Kreatif. Untuk menciptakan iklan di tv. “Lalu apa kita siap dengan segala perubahan ini?” tanya Agung. Jika Anda bekerja di Industri PR hari ini. Anda tahu bahwa satu hari tidak seperti hari yang lain, aktivitas yang cukup dinamis. Jika Anda bekerja di Industri PR Indonesia hari ini, Anda tahu Anda siap untuk perjalanan karir yang mengasyikkan. “Saya percaya ini tercermin dalam pertumbuhan industri PR dan juga pertumbuhan mahasiswa komunikasi yang mengejar karir sebagai Public Relations. Menyenangkan, iya, namun menantang.” ujar Agung. Namun itu tidak sesederhana kelihatannya. Setiap PR profesional sekarang tahu, bahwa tugas kita membuat konten, memilih pesan, media yang tepat, saluran yang tepat, memantau dan melibatkan pers hanyalah sebagian kecil dari praktik Public Relations.

Untuk selalu kompetitif, praktisi perlu melatih kembali skill mereka dan meningkatkan keterampilan juga. Hari ini PR tidak hanya sekedar Hubungan Masyarakat, namun lebih. PR harus beradaptasi dan terus belajar, seorang praktisi harus memahami banyak hal.

“Praktisi PR harus beradaptasi terhadap perubahan, harus terus belajar dan PR harus kreatif,” tutup Agung. Terima kasih diucapkan atas nama seluruh Anggota PERHUMAS kepada seluruh pihak, khususnya yang telah berkontribusi dalam dunia Public Relations di PERHUMAS sejak 1972. (FA)