News

PR Di Dunia Normal Baru

Jakarta, 16 Mei 2020 – Memasuki era Normal Baru, berbagai aspek dalam kehidupan mengalami adaptasi. Bagaimana pelaksanaan Normal Baru dan bagaimana adaptasi masyarakat menjadi topik pembahasan baru-baru ini. Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) bekerja sama dengan Rumah Millennials, menyelenggarakan Webinar mengangkat “Public Relations in the New Normal World” sebagai topik pembahasan.

Hadir sebagai narasumber pada Webinar ini adalah Boy Kelana Soebroto, sebagai Head of Corporate Communications Astra dan Wakil Ketua Umum III PERHUMAS, dan Fardila Astari, sebagai Communication Director Rajawali Foundation dan Bidang Riset & Kompetensi PERHUMAS.

Periode kita saat ini tengah dipenuhi rasa kecemasan dan ketidakpastian. Peran seorang praktisi PR menjadi sangat krusial saat ini. Mensosialisasikan gerakan menuju Normal Baru perlu dilakukan guna membantu masyarakat untuk beradaptasi.

Tantangan Public Relations saat ini adalah bagaimana tetap relevan dengan stakeholders ditengah ketidakpastian. Bagaimana mengatur timing komunikasi yang tepat di tengah pergerakan tren yang tidak menentu dan serba cepat. Bagaimana membangun engagement dengan audiens dalam situasi saat ini. Bagaimana memilih dan memaksimalkan penggunaan media platform yang sesuai dengan objektif komunikasi.

“Peran yang dapat dilakukan PR saat ini adalah menjaga dan membangun reputasi serta citra positif perusahaan melalui pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi terstruktur.” ujar Boy.

Menurutnya dalam berbagai aspek PR harus memperhatikan hal tersebut. Pada aspek internal relations, PR harus mengelola sistem komunikasi internal serta memfasilitasi saluran komunikasi internal. Aspek media relations, untuk tetap menjalin hubungan dengan media dan monitoring pembicaraan, konferensi pers pun dalam bentuk video conference secara virtual. Pada Brand Communications, komunikasi merek perlu menyusun konsep komunikasi & menjalin komunikasi melalui ranah digital melalui berbagai kampanye digital. Juga kolaborasi dengan lembaga terkait dan pemerintah seperti memberikan bantuan atau donasi adalah aspek yang perlu diperhatikan.

“Empat langkah yang dapat dilakukan, utamakan keselamatan karyawan, jaga komunikasi dengan para pemangku kepentingan, membentuk kembali strategi untuk menjaga kelangsungan bisnis, membangun ketahanan dan bersiap untuk pemulihan.” tambah Fardila.

Dalam paparannya Fardila juga menegaskan, membangun kepercayaan publik menjadi kunci keberhasilan PR dalam era Normal Baru. Komunikasi yang dibangun cenderung bersifat empati, guna membangun kesadaran bersama untuk bersama-sama optimis menghadapi ketidakpastian yang dialami saat ini. (FA)