News

PERHUMAS Dalam FGD Penyusunan Peta Jalan Komunikasi PT Pupuk Indonesia

Jakarta, 9 Juli 2019 – Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) mendapat kehormatan untuk hadir dalam Forum Group Discussion yang membahas mengenai Penyusunan Peta Jalan Komunikasi PT Pupuk Indonesia. Bertempat di Hotel Morresey, Jakarta, PERHUMAS hadir diwakili oleh Daniel Rembeth, Dewan Pakar BPP PERHUMAS.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sangat establish sejak pendiriannya pada tahun 1959, Pupuk Indonesia saat ini telah melingkupi setidaknya 10 (sepuluh) perusahaan agrokimia dan petrokimia kelas dunia diantaranya: PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Rekayasa Industri, PT Mega Eltra, PT Pupuk Indonesia Logistik, PT Pupuk Indonesia Energi, dan PT Pupuk Indonesia Pangan. Seiring dengan pertumbuhan bisnis, kompleksitas komunikasi pun terjadi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dengan banyak tujuan serta persepsi yang berbeda pula. Guna memastikan keefektifan komunikasi yang dijalankan oleh Pupuk Indonesia sebagai perusahaan holding, penting bagi Humas Pupuk Indonesia memiliki sebuah pedoman komunikasi yang nantinya dapat diturunkan dalam berbagai strategi komunikasi yang SMART (specific, measureable, achievable, relevant, and timely) bagi anggotanya.

Bedasarkan dengan rekomendasi PERHUMAS, buah pemikiran dari terselenggaranya Konvensi Nasional Humas 2018, terdapat 5 rekomendasi (Karakter, Kolaborasi, Kebijakan/Regulasi, Kompetensi 4.0 dan Kode Etik) yang menjadi pokok usulan kepada Pupuk Indonesia. Prakti humas 4.0, harus melek digital. Humas pada era 4.0 tidak lagi bicara tentang press release dan konferensi pers, tapi juga harus adaptif & proaktif untuk melakukan inisiatif dalam drive issue & melakukan programming content untuk perusahaan. Dengan kemampuan yang dimiliki Humas 4.0 mampu menjadi “Content Producer” yang baik bagi perusahaan, media maupun komunitas. Perkembangan teknologi & implementasi big data membawa dampak besar bagi Public Relations dalam mengolah informasi yang tersebar melalui digital media sehingga memudahkan dalam melakukan mitigasi isu negatif dan monitoring digital dengan cepat. Melihat kompleksitas tantangan yang dihadapi humas, sudah sepatutnya humas memperkokoh hubungan dengan stakeholder dan berkolaborasi dalam pelaksanaan tugasnya.

Melihat secara garis besar tantangan humas pada era industri 4.0 sangat besar, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak agar informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh khalayak. Dengan terciptanya kerja sama dan sinergi antara perusahaan, pemerintah dan lembaga terkait diharapkan humas Pupuk Indonesia dapat membangun sebuah peta jalan komunikasi yang baik dan bijak sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan bisnis dari Pupuk Indonesia. (FA)