News

Gugah Lokalitas Daerah, JPRD 4th Hadirkan Konsep Kamping di Desa

SLEMAN, 27 Oktober 2019 – Kali pertama, Jogja Public Relations Days (JPRD) 4th hadir dengan konsep kamping di Desa Kembang Arum Sleman, Jumat-Minggu (25-27/10/2019). Berbeda dengan kompetisi public relations (PR) biasanya, perhelatan bertajuk Mewangi Lokalitas Indonesia ini justru digelar di alam bebas dengan balutan petualangan.

“JPRD keempat ini kami kemas dengan konsep kamping di desa untuk mengenalkan nilai-nilai lokal dari daerah setempat, dengan begitu peserta lomba dapat langsung paham tentang bagaimana karakter sosial budayanya, sehingga kala mereka merancang program yang berhubungan dengan unsur lokal daerah dapat lebih strategis lagi,” ujar Ketua Panitia JPRD 4th Wahyu Alga Ramadhan atau yang kerap disapa Aga kepada rekan-rekan media di Desa Kembang Arum, Minggu (25/10/2019).

Aga menambahkan, konsep kamping sendiri hadir juga untuk menghilangkan jiwa kompetisi antar peserta yang terlalu berlebihan. Baginya, persaingan ketat hanya perlu ditunjukkan di depan juri saat penilaian saja. Selebihnya itu, dalam mengikuti segala rangkaian acara peserta harus lebih membaur dan menjadi satu layaknya kawan erat .

“Lawan itu hanya saat proses penjurian saja, selebihnya semua peserta dan panitia adalah kawan. Semua membaur dan bergabung menjadi satu bertukar cerita dan pengalamannya di kota masing-masing sehingga ini akan menambah wawasan sekaligus relasi,” tambahnya.

Menurut Aga, pemilihan lokasi desa Kembang Arum didasari atas potensi dan kecantikan alamnya yang luar biasa. Sehingga hal ini perlu diperkenalkan kepada masyarakat, terlebih peserta yang datang sendiri dari beragam kota di Indonesia.

“Di Desa Kembang Arum unsur sosial budayanya kental sekali, banyak wawasan baru yang dapat dikulik dari sini. Terlebih lagi pesona alamnya juga sangat luar biasa indah, sehingga di JPRD ini selain lomba para peserta sekaligus liburan menikmati alam sejenak setelah setiap harinya selalu dengan hiruk pikuk perkotaan,”paparnya.

Selain konsepnya yang sangat berbeda, gelaran JPRD keempat ini juga menyajikan rangkaian yang lebih beragam. Jika biasanya kompetisi PR hanya digelar fokus untuk kelompok saja, JPRD 4th justru menambah mata lomba dengan menghadirkan kompetisi individu.

“Bisa dikatakan hampir keseluruhan lomba PR itu bentuknya kelompok, padahal di lapangan banyak mahasiswa yang ingin ikut kompetisinya tetapi kesulitan mencari rekan kelompok yang pas untuk ikut lomba, oleh karena itulah kami membuat kompetisi secara individu untuk mewadahi mereka,” tegasnya.

Ketua PERHUMAS Muda Yogyakarta Satriyo Wicaksono menyampaikan, tajuk Mewangi Lokalitas Indonesia dipilih sebagai bentuk mengingatkan kembali kepada mahasiswa untuk selalu mengangkat dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Sebab, melalui kompetisi ini para peserta dituntut untuk merancang sebuah program yang mengedepankan nilai-nilai lokal namun dapat tembus hingga kancah internasional.

“Di sini peserta diminta untuk membuat suatu program yang fokus utama atau dasarnya adalah nilai-nilai dan kultur daerah, jadi mereka mengangkat nilai lokal untuk tembus sampai internasional sehingga pada akhirnya dunia terus melihat Indonesia itu masih tetap kental dengan kebudayaannya,” jelasnya.

JPRD 4th sendiri hadir dengan empat rangkaian kegiatan, yaitu dibuka dengan Sasana Wicara atau talkshow dengan pembicara Co-Founder dan CEO Werkudara Group Fadli Fahmi Ali, Ketua Jogja Tourism Festival 2019 Muhaiminul Adlil Haq atau yang kerap disapa Bang Willy, Pemimpin Redaksi KRjogja.com Agung Purwandono, dan Direktur Via Via Jogja Sri Mujiyati. Barulah setelah itu dilanjutkan Sasana Priyambada (kompetisi individu) dengan dewan juri Mufid Salim selaku perwakilan Badan Pengurus Cabang (BPC) PERHUMAS Yogyakarta dan  Ayu Helena Cornelia selaku Director and Founder Cornellia & Co.

Sedangkan Sasana PRatispardha (kompetisi kelompok) yang digelar setelahnya dinilai oleh perwakilan Badan Pengurus Pusat (BPP) PERHUMAS Indonesia Benny Siga Butarbutar dan Mufid Salim kembali. Usai seluruh kegiatan itu berlangsung, barulah sebagai puncak acara digelar Malam Sambhawana dengan berbagai penampilan hiburan sekaligus pengumumuan jawara.