News

Arifin Pasaribu: Nostalgia 44 Tahun Mitra Langganan Kompas

Jakarta, 1 Juli 2019 – Tanggal 28 Juni 2O19 harian ini, harian besar dan terpopuler terbit di Jakarta dan di Indonesia akan merayakan HUT ke 45 Sejak terbit saya sudah berlangganan, ketika 2 tahun sebelumnya saat saya bertugas sebagai PR Officer di Hotel Indonesia, hotel besar bintang 5 pertama di Jakarta dan di Indonesia, saya saat itu berlangganan harian Indonesia Raya.

Sebagai harian berbobot saat itu dua pendirinya alm PK Ojong dan Jacob Utama menakhodai perjalanan panjang harian ini dibantu redaktur-redaktur dan wartawan muda, visioner dan berwawasan luas. Saya bertahun-tahun menjadi langganan kemudian terbit dengan 3O halaman, saya biasa rajin dan senang membaca berita-berita yang dimuat baik berita. dalam negeri, internasional. Juga halaman I memuat topik utama serta Tajuk Rencana yang dimuat setiap hari juga senang membaca tulisan-tulisan berbobot di halaman di halaman 7 dan “Pojok” dibawahnya. Tulisan dimuat di Surat Pembaca selalu senang membacanya dan saya sendiri sering menulis opini di Halaman 7, di surat pembaca.

Sebagai pejabat Humas di satu hotel bertaraf internasional berlangganan Kompas menjadi pilihan karena memuat berita-berita, liputan yang aktual, cepat dan terpercaya. Teringat saya beberapa kali bertemu wartawan Kompas Piet Warbung, beberapa tahun setelah harian ini terbit Agus Parengkuan bergabung, kami sering bertemu di acara-acara di Jakarta .Saat saya tugas promosi HI bertemu dengan wartawan ini di Amsterdam bulan Juli 1978 . Saat itu ia sedang menunggu visa untuk bertugas di negara Anggola, Afrika. Sahabat saya wartawan Kompas alm H.Kodiyat yang lama menangani berita-berita terkait industri pariwisata pernah memuat tulisan dan foto saya sedang minum kopi di Coffee Shop HI dimuat di halaman belakang sekitar tahun 197O.

Harian Kompas dibaca jutaan langganannya sekitar 6O % di Jakarta dengan pemasangan iklan – iklan baik dari perusahaan, pemerintah oleh Direksi didirikan unit usaha di bidang penerbitan, serta mendirikan PT Gramedia Pustaka Utama dan kini di beberapa kota tersedia toko-toko buku Gramedia dan juga di wilayah Jabodetabek menjual buku-buku berbagai topik yang ditulis penulis-penulis top bahkan Gramedia selalu ikut di London Book Fair dimana buku-buku terbitan Gramedia yang sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa asing dipamerkan dan dijual.

Saat saya ditugaskan pimpinan Departemen Pariwisata, Pos, Telekomunikasi di London, Inggris dari 1996 -1998 menjabat sebagai Direktur Pusat Promosi Pariwisata Indonesia, saya berkenalan dan beberapa kali bertemu ex wartawan Kompas Sastra Widjaya bertugas di BBC London Kini ia tinggal dan tugas di Melbourne, Australia. Wartawan Kompas Robert Adhikusumaputra tahun 1997 datang ke London saya diwawancarai di Pavilion Indonesia di World Travel Mart diadakan setiap bulan November Travel Mart diikuti 15O negara diadakan setiap tahun dan berlangsung selama 3 hari. Sebagai saksi sejarah lama bertugas sebagai pejabat Humas HI, buku karya saya berjudul “Hotel Indonesia pembangunannya digagas Bung Karno, cagar budaya bangsa dibangun dengan Dana pampasan perang Jepang” diterbitkan Gramedia Februari 2O14. Buku ini tidak dijual lagi

Setelah membaca buku karya saya ini di Library Gramedia, di Perpustakaan Gramedia Dian Dewi  wartawan Kompas menghubungi dan mewawancarai saya di Hotel Indonesia Kempinski tanggal 7 Februari 2O19 dan tulisannya hampir 1 halaman berjudul “Hotel Indonesia, pembuktian negara baru” dimuat di Kompas, 11 Februari, 2O19.

Harian Kompas dari tahun ke tahun survive dan berkembang menjadi harian terbesar di Indonesia, terpopuler didukung dana dari ratusan ribu langganan dan dana dari iklan-iklan Direksi mendirikan PT Grahawita Santika, kini mengelola puluhan hotel berbintang 3 dan 4, tersebar di Jawa, Bali dan Sumatra.

Seingat saya unit hotel ke I berdiri adalah Hotel Santika di dekat bunderan Slipi, di jalan KS. Tubun didirikan sekitar tahun 2000 dan berlokasi tidak jauh dari Menara Kompas Gramedia.

Saat saya menjabat Bendahara PERHUMAS Ketuanya Wicaksono Nuradi, Redaktur Kompas Agus Barengkuan memuat berita ini dan ia sendiri menjabat Ketua PERHUMAS dari tahun 2OOO – 2OO2 Saat Ex Ketua PERHUMAS Prita Kemal Gani (2O11 -2O14) mengadakan acara perpisahan buat rekannya Agus Parengkuan yang juga Senior Editor Harian Kompas, yang telah diangkat menjadi Duta Besar RI untuk Italia, Malta dan FAO dan saya hadir.

Saya sendiri bersama rekan pejabat Humas a.l. Alwi Dahlan, Marah Junus, Drs Feisal Tamin, Nana Sutresna, Wicaksono Nuradi ikut mendirikan PERHUMAS di Jakarta,15 Desember, 1972. Sebagai pembaca setia Kompas 4 dekade lebih, dan sebagai warga lama di Jakarta mengikuti berita2 terkait Pilpres dan pemilihan caleg Sore Rabu 17 Abril, 2O19 seusai Pilpres saya menonton siaran Kompas TV dan Litbang Kompas memuat hasil “Quick Count” mereka 01 pasangan Ir. Joko Widodo – Maroef Amin 54,6% dan 02 pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno 45,4 %. KPU tanggal 21 Mei 2O19 mengumumkan hasil rekapitulasi sebagai berikut : 01 meraih 55,49 %, jumlah bemilih 86, 617 juta dan Calon Presiden dengan nomor urut 02 meraih 44,41 % total suara sah 154 juta lebih.

Sebagai pembaca setia lama Kompas saya mengucapkan selamat atas terpilihnya pasangan Ir. H. Joko Widodo dan Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin juga melalui kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada CEO Kompas – Gramedia khususnya pada ex Editor, ex wartawan dan Tim Redaksi Kompas saat ini ternyata saya bukan hanya pembaca dan langganan Kompas juga menjadi mitra kerjanya sejak harian kesayangan jutaan pembaca ini terbit 44 tahun lalu.

Arifin Pasaribu (Salah Satu Pendiri PERHUMAS)
Kompleks PTHII, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara