News

PERHUMAS Lounge: Strategic Planning For PR

Jakarta, 2 Mei 2019 – Member PERHUMAS kembali bertemu dalam sebuah forum diskusi PERHUMAS Lounge. Kembali dilaksanakan di kantor Sekretariat Badan Pengurus Pusat PERHUMAS, edisi ke-tiga ini mengangkat tema “Strategic Planning for PR”. Dalam sambutan pembuka, Dr. Alfred P. Menayang, IAPR sebagai Ketua Bidang Pelatihan dan Keanggotaan BPP PERHUMAS menyampaikan bahwa program PERHUMAS Lounge hadir untuk membuka ruang diskusi antara pengurus BPP PERHUMAS dengan anggota PERHUMAS dan akan selalu menghadirkan topik menarik yang dapat menambah wawasan anggota PERHUMAS dalam menjalankan aktivitasnya sebagai humas untuk institusinya.

PERHUMAS Lounge pada edisi ini menghadirkan Elizabeth Goenawan Ananto, Ph.D, FIPRA selaku Program Director MM Communications Universitas Trisakti, juga selaku Dewan Kehormatan BPP PERHUMAS, bersama Moch. Kurniawan, IAPR selaku Sr. Spesialist Media Relations INPEX Masela Ltd., juga selaku Bidang Pelatihan dan Keanggotaan BPP PERHUMAS.

Dalam sesi pertama diskusi, Moch. Kurniawan berbagi pengalamannya dalam menangani program “Peningkatan Kapasitas Jurnalis Energi untuk Proyek Strategis Nasional Lapangan Gas Abadi Blok Masella”. Menarik jika kita ketahui, bahwa kebanyakan awak media tidak terlalu mengenal INPEX di Indonesia. Mereka mulai mengenal INPEX setelah terjadi perdebatan antar menteri pada tahun 2015 mengenai rencana Kilang Laut LNG vs Kilang Darat LNG Abadi, Blok Masela yang dikelola INPEX.

Terlebih ketika akses terhadap informasi dari pemerintah dan perusahaan minyak dan gas asing termasuk INPEX sangat minim. Sehingga pemahaman mereka terhadap proyek minyak dan gas di Indonesia menjadi kurang memadai termasuk Lapangan Gas Abadi, Blok Masela. Akurasi data juga merupakan isu penting yang harus diperhatikan perusahaan minyak dan gas asing. Karena tidak setiap media memiliki editor dan wartawan yang didedikasikan meliput bidang minyak dan gas bumi.

Melihat fenomena tersebut program peningkatan kapasitas jurnalis menjadi penting untuk dilakukan oleh INPEX Masela untuk menambah wawasan kepada jurnalis. Dengan bertambahnya wawasan jurnalis terhadap kegiatan INPEX Masela, maka diharapkan pemberitaan terkait kegiatan perusahan akan berimbang.

Pada sesi selanjutnya mengupas lebih mendalam Strategic Planning for PR, bersama Elizabeth Goenawan Ananto (EGA). Dalam pemaparannya beliau mengingatkan kembali mengapa perencanaan terukur sangat penting untuk dilakukan PR, yang sering kali terkadang suka terlewat. Dengan melakukan perencanaan terukur menurut beliau, kita dapat fokus pada kerja, meningkatkan efektivitas, mendorong pencitraan jangka panjang, membantu menunjukan nilai investasi, mampu rekonsiliasi konflik dan memfasilitasi kegiatan.

Hal tersebut sangat penting bagi seorang praktisi PR pada era saat ini. Sejatinya PR adalah Investasi Sosial, oleh karena itu praktisi PR harus dapat membuat perencanaan terukur, karena dengan perencanaan terukur anda dapat membuktikan efektivitas program kerja. Untuk itu praktisi PR harus menguasai riset atau penelitian. Riset menjadi penting dilakukan pada Pra & Pasca program kerja. Melalui pra riset, kita dapat mengetahui kondisi dan prilaku publik saat ini sehingga dapat memudahkan kita dalam mengambil keputusan terbaik untuk perencanaan program kerja. Sementara melalui riset pasca program, kita dapat mengevaluasi bagaimana program kerja kita berjalan, mengapa sesuatu tidak berjalan seperti seharusnya dan apa yang harus dipertahankan. (FA)