News slide

PERHUMAS Coffee Morning with LSPR “Menuju PR 4.0”

Jumat, 4 Mei 2018 PERHUMAS Indonesia mengadakan program PERHUMAS Coffee Morning With LSPR Jakarta. Acara yang bertempat di Auditorium Prof. Dr. Djajusman Campus B LSPR  ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh lebih dari 120 orang yang berasal dari Praktisi PR, Akademisi, dan Mahasiswa LSPR. Acara dibuka oleh sambutan dari Dr. Janette M. Pinariya, Excecutive Dean LSPR Jakarta.

           Masuk kepada sesi talkshow, pembicara pada PERHUMAS Coffee Morning kali ini yang pertama adalah Bapak Agung Laksamana, Ketua Umum BPP PERHUMAS yang juga Directora Corporate Affairs at April Group, kemudian ada Ibu Prita Kemal Gani, Founder & Director LSPR Jakarta sekaligus merupakan Dewan Kehormatan BPP PERHUMAS, dan yang ke-3 adalah Ibu T. Marlene Danusutedjo, Director of Communications Mandarin Oriental Jakarta yang juga merupakan Wakil Bendahara Umum 1 BPP PERHUMAS.

WhatsApp Image 2018-05-05 at 3.40.14 PM

        Pada sesi pertama Bapak Agung Laksamana memaparkan mengenai apa yang disebutnya sebagai Age of Disruption. “Selamat datang, CHANGE!” itu yang disampaikan beliau diatas podium kepada seluruh peserta yang hadir. Dewasa kini kita sebagai praktisi Humas harus secara terbuka menyambut perubahan. Karena dunia kerja kini telah berubah, khususnya kehumasan. Perkembangan teknologi yang terjadi telah merubah cara kerja humas masakini, baik itu dari perspektif maupun tools yang digunakan humas dalam menunjang pekerjaannya. Terlebih ketika informasi yang tersebar dipublik menjadi overload. Ada sekitar 300.000 artikel per hari yang diakses dan disebar oleh publik, belum dipisahkan dengan berita HOAX yang beredar. Hal ini terjadi karna Media pun telah berubah, semua orang bisa menjadi reporter. Bahkan ada sebuah komunitas yang dengan sengaja memproduksi berita HOAX dan dijadikan sebagai mata pencarian. Hal ini membuat kerja Humas menjadi semakin menantang, Media Riset Analisis harus dilakukan dengan lebih teliti karena publik memutuskan pendapat mereka melalui sharing posting disosial media. Pada lain hal praktisi Humas juga harus lebih menjaga attitude mereka ketika menggunakan media, karena pada masakini semua hal tercatat secara digital atau Digital Footprint. Untuk itu kita harus pintar dan cerdas dalam menggunakan media.

WhatsApp Image 2018-05-05 at 3.39.46 PM

             Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menjawab tantangan? Bapak Agung Laksamana bertanya pada audiens. Kita harus menuju HUMAS 4.0. Sebagai praktisi kita harus banyak membaca, Read, Read, Read. Karena CEO anda masih membaca buku, lalu apa alasan anda untuk tidak membaca. Membaca dapat menambah insight pada apa yang sedang anda kerjakan. PR is about Bussiness, jadi anda harus perduli dengan bisnis anda. Dengan terus belajar dan menambah networking, anda akan semakin memahami tantangan kedepan. PR is about Creativity, anda dituntut untuk dapat kreatif dan menguasai banyak hal, tentu saja hal ini hanya bisa dicapai dengan membaca, belajar dan networking yang baik.

WhatsApp Image 2018-05-05 at 3.40.13 PM (1)

          Kemudian pemaparan dilanjutkan oleh Ibu Prita Kamal Gani, pada sesi ini semakin dijelaskan gambaran Humas 4.0. Dalam setiap aktifitasnya Humas tidak hanya harus tampil menarik namun juga harus mampu menarik perhatian. Yang dimaksud disini adalah memperbanyak keahliah sehingga tidak hanya menarik secara penampilan namun juga kemampuan. Pada era kini praktisi Humas diharapkan menjadi Technology Savy, dengan menguasai teknologi termuktahir, maka humas memperkaya tools dalam menerapkan strategi pekerjaannya. Hal yang mendasar skill Humas juga tidak luput dari pandangan Ibu Prita. Mampu menuliskan cerita adalah hal yang penting untuk menarik perhatian, sebagai Digital Story Teller. Pada era ini kita dituntut untuk mampu menulis dengan dedikasi dan apresiasi agar terbangun cerita yang menyentuh dan menarik perhatian publik. Praktisi juga diharapkan memiliki sifat enterpreneurship dan leadership. Tentunya sifat tersebut akan sangat membantu praktisi untuk elevate performa karir mereka. Kita juga diharapkan untuk mampu membuat konten intercultural maupun cross cultural. Ini dapat membantu kita memahami perbedaan budaya satu dengan lainnya. Apabila kita mampu melakukannya maka untuk mencapai Global Networking akan semakin terbuka, itu juga dapat mendorong praktisi untuk memiliki Global Mindset. Dan sebagai profesional kita juga harus Knowledgeable, menguasai industri bidang pekerjaan yang kita jalani. Namun itu semua menjadi percuma jika kita tidak memiliki akreditasi sebagai legitimasi kemampuan yang dimilikinya.

WhatsApp Image 2018-05-05 at 3.40.13 PM (2)

            Pada sesi terakhir diberikan oleh Ibu Marlene Danusutedjo, beliau memaparkan lebih lanjut PR Zaman Now. Dalam setiap kegiatan humas, perlu mementingkan Hospitality. Servis yang baik terhadap publiknya akan berimplikasi positif terhadap perusahaan. Salah satu media publik yang sangat menentukan opini adalah Online Review Worldwide. Ini dapat kita jadikan sebagai tools dalam menciptakan dan menjaga citra positif. Hal ini sangat berpengaruh karena Customer Experience dapat lebih mudah diungkapkan. Namun penanganannya menjadi tricky apabila terdapat review negatif. Oleh karena itu kita harus menjadi up to date terhadap apa yang terjadi berhubungan dengan perusahaan anda. Hal itu hanya dapat kita atasi apabila kita memiliki Passion pada pekerjaan kita. Ketika kita memiliki Passion kita menjadi lebih mencair dengan budaya populer yang terjadi di masyarakat. Dengan begitu kita dapat berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dengan mengikuti perkembangan teknologi terkini kita menambah tools dalam mempermudah pekerjaan kita. Hal itu sangat penting ketika kita harus mendapatkan informasi yang terkini dan akurat, terkait penanganan issue negatif yang menerpa perusahaan. Pada era kekinian, penguasaan bahasa juga penting untuk menjawab tantangan Global. Namun hal itu juga harus bersamaan dengan sikap yang santun terhadap citra diri Humas. Attitude dan well-groomed menjadi personal branding yang sangat penting. Karena bagaimana kita membawa diri akan dipersepsi oleh lingkungan sekitar, “First Impression sangat penting” Ibu Marlene katakan. Tak boleh lupa kita harus terus memperkaya diri dengan skill set yang dibutuhkan dalam industri sebagai nilai tambah kita sebagai praktisi Humas. Tentu saja setelah semua hal kita miliki yang paling penting ada kita harus menjadi pribadi yang akuntable atau dapat dipercaya.

WhatsApp Image 2018-05-05 at 3.40.09 PM

         Setelah ketiga pembicara sudah menyampaikan materinya, sesi dilanjutkan dengan diskusi dari semua pembicara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta PERHUMAS Coffee Morning. Bapak Agung Laksamana memberikan 3 Buku karangannya yaitu PR In The Era Disruption kepada 3 Peserta yang dinilai  pertanyaannya berkualitas. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian sebagai Apresiasi atas terlenggaranya PERHUMAS Coffee Morning kepada LSPR yang di lakukan oleh Wakil Ketua Umum 1 BPP PERHUMAS, Bapak Heri Rakhmadi. Kemudian juga Ibu Prita Kamal Gani yang memberikan Plakat kepada Para Pembicara dalam acara ini. (FA)