slide warta

PERHUMAS Bandung Kampanyekan Indonesia Bicara Baik di Thailand

BANDUNG – Pengurus PERHUMAS BPP dan BPC Jawa Barat Bandung kampanyekan #IndonesiaBicaraBaik saat berkunjung ke grup media cetak terbesar di Thailand, Bangkok Post, Senin (31/07/2017) pagi.

N. Nurlaela Arief, Ketua PERHUMAS BPC Jawa Barat Bandung merangkap Head of Corporate Communications Bio Farma, mengatakan merasa terhormat dengan audiensi ke media terbesar di negeri Gajah Putih itu.

Dalam kunjungan tersebut, asosiasi humas diterima Vice President Staff Developement Special Project Bangkok Post Kowit Rachiwong.

“Sawadikaa (Selamat pagi,red). Kami terhormat bisa diterima di harian terbesar ini, seraya membawa spirit Indonesia Bicara Baik yakni sebuah inisiatif kampanye untuk membawa kebaikan Indonesia di manapun,” katanya saat membuka sambutan di Lantai 8 grup media tersebut, di Jl Na Ranong Road Klong Toey, Bangkok.

image2

Menurut Lala, panggilannya, pihaknya merasa penting untuk membangun jejaring global sekaligus menimba ilmu media dan kehumasan.

Sebab, organisasi yang telah berusia 45 tahun tersebut berisikan praktisi dan akademisi public relations berpengalaman.

“Organisasi kami tersebar di hampir 30 cabang dengan anggota hampir 20.000 orang di seluruh Indonesia. Kami berharap bisa bermitra dengan Bangkok Post ke depannya,” sambungnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut dua guru besar public relations di Indonesia yakni Prof. Soleh Sumirat (Unpad) dan Prof. Neni Yulianita (Unisba). Selain itu, hadir perwakilan humas dari BUMN, perusahaan swasta, perguruan tinggi, dan banyak lagi.

Dalam kesempatan itu, Kowit menjelaskan komprehensif aspek redaksi, bisnis, manajer, hingga sumber daya dari koran yang telah eksis sejak tahun 1946 tersebut.

Selain paparan naratif, wakil presiden Bangkok Post tersebut juga mengajak rombongan melihat ruang redaksi, ruang desain grafis, hingga ruang arsip.

Tak ketinggalan, diperlihatkan sejumlah pencapaian terbaik dari harian tersebut baik di bidang jurnalistik, bisnis, maupun diversifikasi usahanya.

Selain ada tiga koran dan edisi digital, sedikitnya ada 8 majalah yang dikelola dengan bahasa Inggris dan bahasa Thailand tersebut.

Lala mengatakan, pihaknya menganjurkan Kowit memiliki public relations secara khusus di media masa tersebut bukan bagian dari divisi pemasaran seperti dalam sistem eksisting.

“Dari paparan pihak Bangkok Post kami juga melihat kalau isu kesehatan yang dimuat di media group Bangkok Post masih belum banyak dibandingkan dengan kolom life style, economy, culture yang sudah tersedia, padahal pesan dan edukasi kesehatan sangat penting, khususnya risiko penyebaran penyakit menular di masyarakat saat ini” tambah Lala.