slide warta

PERHUMAS: Peran dan Tantangan Hubungan Masyarakat “What CEO Wants from PR?”

JAKARTA, 21 Maret 2015 – Komunikasi merupakan salah satu elemen penting yang dibutuhkan dalam menyampaikan visi, misi dan kultur sebuah perusahaan. Sedangkan seorang humas atau public relations (PR) memiliki tugas penting dalam memformulasikan visi, misi dan kultur tersebut kesebuah pesan yang dapat di terima oleh masyarakat. Melihat pentingnya peran humas untuk menghubungkan komunikasi perusahaan kepada masyarakat, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar workshop yang diangkat dari sebuah buku bertema “What CEO Wants from PR?” yang diprakrasai oleh Agung Laksamana, Ketua Umum PERHUMAS pada hari Sabtu, (21/03) bertempat di restoran Eatology, Menteng, Jakarta.

Dalam acara ini, hadir sebagai pembicara Ketua Umum PERHUMAS, Agung Laksamana, VP Corporate Communications PT Citilink Indonesia, Benny Siga Butarbutar dan Community Relations Manager Femina Indonesia, Dewi Assa’ad untuk berbagi pengalaman tentang nilai-nilai penting dari seorang PR terhadap sebuah perusahaan.

Peran Public Relations

Secara umum tugas seorang PR adalah menghubungkan perusahaan dengan dunia luar. Hal ini juga dilihat dalam menyampaikan sebuah pesan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat luas.

VP Corporate Communications PT Citilink Indonesia, Benny Siga Butarbutar menjelaskan bahwa peran seorang humas sangat penting. Dalam menyampaikan sebuah pesan, seorang humas harus mendalami nilai-nilai dari sebuah perusahaan itu sendiri. Sehingga pesan yang diformulasikan menjadi kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.

VP Corporate Communications PT Citilink Indonesia Benny Siga Butarbutar menjelaskan pentingnya peran public relations di sebuah perusahaan kepada sejumlah peserta yang hadir di acara "What CEO Wants from PR?" yang di selenggarakan pada hari Sabtu, (21/03). Melihat pentingnya peran humas untuk menghubungkan komunikasi perusahaan kepada masyarakat, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar workshop yang diangkat dari sebuah buku bertema “What CEO Wants from PR?” yang diprakrasai oleh Agung Laksamana.
VP Corporate Communications PT Citilink Indonesia Benny Siga Butarbutar menjelaskan pentingnya peran public relations di sebuah perusahaan kepada sejumlah peserta yang hadir di acara “What CEO Wants from PR?” yang di selenggarakan pada hari Sabtu, (21/03). Melihat pentingnya peran humas untuk menghubungkan komunikasi perusahaan kepada masyarakat, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar workshop yang diangkat dari sebuah buku bertema “What CEO Wants from PR?” yang diprakrasai oleh Agung Laksamana.

“Peran humas sangat strategis. Seorang humas harus dapat melihat dari berbagai perspektif – perusahaan, stakeholders, management, pimpinan, pekerja, dan masyarakat secara luas,” tutur Benny.

Benny juga menjelaskan bahwa dengan melihat dari berbagai perspektif, komunikasi yang ingin disampaikan dapat tertuju sesuai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan.

Community Relations Manager Femina Indonesia, Dewi Assa’ad juga bersependapat dengan apa yang diutarakan oleh Benny. Namun, Dewi menilai peran humas tidak hanya bersifat menghubungkan namun juga bagaimana dapat merangkul masyarakat.

Community Relations Manager Femina Indonesia Dewi Assaad memaparkan pentingnya peran public relations kepada sejumlah peserta yang hadir di acara "What CEO Wants from PR?" yang di selenggarakan pada hari Sabtu, (21/03). Melihat pentingnya peran humas untuk menghubungkan komunikasi perusahaan kepada masyarakat, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar workshop yang diangkat dari sebuah buku bertema “What CEO Wants from PR?” yang diprakrasai oleh Agung Laksamana.
Community Relations Manager Femina Indonesia Dewi Assaad memaparkan pentingnya peran public relations kepada sejumlah peserta yang hadir di acara “What CEO Wants from PR?” yang di selenggarakan pada hari Sabtu, (21/03). Melihat pentingnya peran humas untuk menghubungkan komunikasi perusahaan kepada masyarakat, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar workshop yang diangkat dari sebuah buku bertema “What CEO Wants from PR?” yang diprakrasai oleh Agung Laksamana.

“Tantangan tersebesar sekarang adalah bagaimana perusahaan dapat merangkul masyarakat atau komunitas,” lanjut Dewi.

Menurut Dewi, manajemen komunikasi sangat diperlukan dalam menjawab tantang ini. Seorang humas harus mampu untuk berfikir secara cepat dan praktis namun dengan data yang akurat agar dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk menunjang profesi, seorang humas harus dapat beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi. Mereka harus belajar melihat perkembangan dan tren pasar agar dapat menjawab kebutuhan masyarakat.

Tantangan PR

Dengan keterbukaan informasi, seorang humas juga harus melihat pengunaan atau tools yang digunakan. Hal ini sangat penting untuk merencanakan sebuah strategi komunikasi.

“Sekarang ini, informasi sifatnya real time. Detik itu juga masyarakat akan mengetahui tentang suatu hal dengan sangat mudah. Tentu ini sangat diperlukan manajemen komunikasi dengan kebutuhan teknologi yang tinggi dan terukur,” tutur Benny.

Hal ini juga senada  disampaikan oleh Dewi, bahwa pentingnya mengelola informasi dan mengarap informasi dari publik.

(kiri-kanan) Ketua Umum PERHUMAS Agung Laksamana, Community Relations Manager Femina Indonesia Dewi Assaad dan VP Corporate Communications PT Cililink Indonesia Benny Siga Butarbutar sedang berbagi pengalaman tentang pentingnya peran public relations perusahaan pada hari Sabtu (21/03) bertempat di restoran Eatology, Menteng, Jakarta. Melihat pentingnya peran humas untuk menghubungkan komunikasi perusahaan kepada masyarakat, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar workshop yang diangkat dari sebuah buku bertema “What CEO Wants from PR?” yang diprakrasai oleh Agung Laksamana.
(kiri-kanan) Ketua Umum PERHUMAS Agung Laksamana, Community Relations Manager Femina Indonesia Dewi Assaad dan VP Corporate Communications PT Cililink Indonesia Benny Siga Butarbutar sedang berbagi pengalaman tentang pentingnya peran public relations perusahaan pada hari Sabtu (21/03) bertempat di restoran Eatology, Menteng, Jakarta. Melihat pentingnya peran humas untuk menghubungkan komunikasi perusahaan kepada masyarakat, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar workshop yang diangkat dari sebuah buku bertema “What CEO Wants from PR?” yang diprakrasai oleh Agung Laksamana.

“Dengan teknologi, seorang humas dapat menginformasikan terlebih dahulu tentang issue yang beredar. Untuk itu, pentingnya teknologi dapat menunjang kinerja seorang humas itu sendiri,” pungkas Dewi.

Harus diakui, persepsi tentang humas atau public relations masih terdengar prestisius dan glamor, tetapi tak jarang dianggap hanya bisa menghambur-hamburkan uang perusahaan. Para pimpinan dan senior management menuntut PR untuk memberikan hasil nyata kepada organisasi, bukan menjaga reputasi semata.

Mulai tahun ini, Indonesia sudah dihadapi Masyarakat Ekonomi Asia 2015, sebuah kondisi dimana kompetensi dalam bidang pekerjaan akan menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, sebagai praktisi PR harus selalu kritis dan terus belajar terhadap perkembangan dan kondisi yang terjadi untuk meningkatkan kualitas dan kinerja industry kehumasan di Indonesia. Dalam buku “What CEO Wants from PR?” menjawab semua permasalahan dan tips strategis untuk semua pelaku praktis PR.